Metode Penelitian Narative
Tema naratif (narrative) muncul dari verba to
narrate yang artinya menceritakan atau mengatakan (to tell) suatu cerita secara
detail. Dalam desain penelitian naratif, peneliti mendeskripsikan kehidupan
individu, mengumpulkan, mengatakan cerita tentang kehidupan individu, dan
menuliskan cerita atau riwayat pengalaman individu tertentu. Jelasnya,
penelitian naratif berfokus pada kajian seorang individu.
Menurut Webster dan Metrova, narasi (narrative) adalah suatu metode penelitian di dalam ilmu-ilmu sosial. Inti dari
metode ini adalah kemampuannya untuk memahami identitas dan pandangan dunia
seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi) yang ia dengarkan
ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari.
Penelitian naratif adalah studi tentang cerita. Dalam beberapa hal
cerita dapat muncul sebagai catatan sejarah, sebagai novel fiksi, seperti
dongeng, sebagai autobi-ographies, dan genre lainnya. Cerita ditulis melalui
proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung dengan pelaku
melelui wawancara. Studi tentang cerita dilakukan dalam berbagai disiplin
keilmuan, termasuk sastra kritik, sejarah, filsafat, teori organisasi, dan
sosial ilmu pengetahuan. Dalam ilmu sosial, cerita dipelajari oleh para
antropolog, sosiologis, psikolog, dan pendidik.
Penelitian naratif mempunyai banyak bentuk dan berakar dari disiplin (ilmu)
kemanusiaan dan sosial yang berbeda. Naratif bisa berarti terma yang diberikan
pada teks atau wacana tertentu, atau teks yang digunakan dalam konteks atau
bentuk penyelidikan dalam penelitian kualitatif. Naratif dipahami sebagai
sebuah teks tertulis atau lisan yang memberikan sebuah catatan tentang suatu
kejadian, peristiwa atau rangkaian kejadian, dan rangkaian peristiwa yang
dihubungkan secara kronologis.
Penelitian naratif biasanya digunakan ketika peneliti ingin membuat laporan
naratif dari cerita individu. Peneliti membuat ikatan dengan partisipan dengan
tujuan supaya peneliti maupun partisipan merasa nyaman. Bagi partisipan berbagi
cerita akan merasa ceritanya itu penting dan merasa didengarkan.
Penelitian naratif juga digunakan ketika cerita memiliki kronologi peristiwa.
Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita individu) daripada
gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti dalam etnografi, atau
teori-teori umum dan abstrak, seperti dalam grounded theory.
Desain penelitian naratif ditinjau secara luas dalam bidang pendidikan pada
tahun 1990. Tokoh pendidikan D. Jean Clandinin dan Michael Connelly untuk
pertama kalinya memberikan tinjauan penelitian naratif dalam bidang pendidikan.
Mereka menyebutkan dalam tulisannya beberapa aplikasi penelitian naratif dalam
ilmu sosial, menguraikan proses pengumpulan catatan-catatan naratif dan
mendiskusikan struktur atau kerangka penelitian dan penulisan laporan
penelitian naratif.
Komentar
Posting Komentar